A.
PERANAN TIK DALAM PEMBELAJARAN
Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran sangatlah dianjurkan untuk guru. Namun persoalan dari bayak hambatan semisal masih banyaknya guru yang terlambat melek teknologi dan berbagai sarana serta munculnya berbagai alasan lainnya yang kadang kala memunculkan bahwa TIK ini seakan menakutkan bagi segelintir orang tak terkecuali sebagian guru. Selama ini guru diharapkan bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang aktif, partisipatif dan menyenangkan. Menurut Endang (2010), model pembelajaran ini menggambarkan keseluruhan proses pembelajaran. Untuk dapat mewujudkan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan tersebut, tentu saja diperlukan ide-ide kreatif dan inovatif guru dalam memilih metode dan merancang strategi pembelajaran.
Pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid. Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai positif dengan mendapatkan berbagai sumber untuk belajar. Pembelajaran dapat melibatkan dua pihak yaitu siswa sebagai pembelajar dan guru sebagai fasilitator.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah memberikan pengaruh terhadap duni pendidikan khusunya dalam proses pembelajaran. Menurut Rosenberg (2001), dengan perkembangan penggunaan TIK ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu:
1. Dari pelatihan ke penampilan
2. Dari ruang kelas ke dimana dan kapan saja
3. Dari kertas ke “online” atau saluran
4. Fasilitas fisik ke jaringan kerja
5. Dari waktu siklus ke waktu nyata.
Fungsi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memilliki tiga fungsi utama yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu:
1. Teknologi berfungsi sebagai alat, dalam hal ini TIK digunakan sebagai alat bantu bagi pengguna (user) atau siswa untuk membantu pembelajaran, misalnya dalam mengolah kata, mengolah angka, membuat unsur grafis, membuat database, membuat program administratif untuk siswa, guru dan staf, data kepegawaian, keuangan dan sebagainya.
2. Teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan (science). Dalam hal ini teknologi sebagai bagian dari disiplin ilmu yang harus dikuasai oleh siswa. Misalnya teknologi komputer dipelajari oleh beberapa jurusan di perguruan tinggi seperti informatika, manajemen informasi, dan ilmu komputer. Dalam pembelajaran di sekolah sesuai kurikulum 2006 terdapat mata pelajaran TIK sebagai ilmu pengetahuan yang harus dikuasi siswa semua kompetensinya.
3. Teknologi berfungsi sebagai bahan dan alat bantu untuk pembelajaran. Dalam hal ini teknologi dimaknai sebagai bahan pembelajaran sekaligus sebagai alat bantu untuk menguasai sebuah kompetensi berbantuan komputer. Dalam hal ini komputer telah diprogram sedemikian rupa sehingga siswa dibimbing secara bertahap dengan menggunakan prinsip pembelajaran tuntas untuk menguasai kompetensi. Dalam hal ini posisi teknologi tidak ubahnya sebagai guru yang berfungsi sebagai : fasilitator, motivator, transmiter, dan evaluator.
4.TIK juga berfungsi untuk memperkecil kesenjangan penguasaan Teknologi mutakhir, khususnya dalam dunia pendidikan. Pembangunan pendidikan berbasis TIK setidaknya memberikan dua keuntungan. Pertama, sebagai pendorong komunitas pendidikan (termasuk guru) untuk lebih apresiatif dan praktif dalam memaksimalisasi potensi pendidikan. Kedua, memberikan kesempatan luas kepada peserta didik dalam memanfaatkan setiap potensi yang ada yang dapat diperoleh dari sumber-sumber yang tidak terbatas.
Manfaat TIK Dalam Pembelajaran
1. Mempermudah dan memperluas akses bahan pembelajaran
2. Meningkatkan mutu pembelajaran
3. Mempermudah penyimpanan materi pembelajaran dalam bentuk multimedia
4. Meningkatkan profesionalisme guru
5. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi manajemen, tata kelola, dan administrasi pembelajaran
B.
PERAN
TIK DALAM PEMBELAJARAN DARI SEGI ASPEK KOGNITIF, AFEKTIF, DAN PSIKOMOTORIK
Aspek kognitif dapat diraih oleh peserta didik karena
mereka akan senang belajar dengan multimedia interaktif sehingga diharapkan
presatsi belajarnya meningkat. Sedangkan aspek psikomotorik adalah kecepatan
dan ketepatan dalam penggunaan media pembelajaran dengan multimedia interaktif.
Pada
ranah kognitif dimana merupakan ranah yang mencakup kegiatan mental (otak)
dengan menggunakan CAI (pembelajaran berbantuan komputer) yang mengasah
kemampuan berfikir seperti kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi,
menganalisis, mensintesis, dan kemampuan mengevaluasi dilakukan penerapan untuk
media pembelajaran Teknik Informatika seperti :
· Pengetahuan/hafalan/ingatan
(knowledge)
Knowledge
adalah kemampuan seseorang untuk mengingat-ingat kembali atau mengenali kembali
tentang nama, istilah, ide, rumus-rumus, dan sebagainya, tanpa mengharapkan
kemampuan untuk menggunakannya. Dengan bantuan media komputer yang
merupakan media yang mampu menampilkan visual berupa gambar, audio suara, video
yang dapat mempermudah seseorang dalam mengingat kembali. Salah satu contoh
hasil belajar kognitif adalah dapat menghafal dan mengerti dengan mudah suatu
materi pelajaran dengan bantuan media pembelajaran, contohnya misalnya memfilm
kan suatu materi peajaran sehingga materi tersebut dapat di cerna dengan mudah.
· Pemahaman
(comprehension)
Kemampuan
seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui
dan diingat. Dengan kata lain, memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan
dapat melihatnya dari berbagai segi. Seseorang peserta didik dikatakan memahami
sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian yang lebih
rinci tentang hal itu dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Pemahaman
merupakan jenjang kemampuan berfikir yang setingkat lebih tinggi dari ingatan
atau hafalan. Dengan bantuan media pembelajaran untuk persentasi seperti power
point dapat dilakukannya pembelajaran lebih mudah dan mampu memperjelas materi
yang akan di terangkan sehinnga dapat memudahkan pemahaman peserta didik dalam
memahami materi yang di jelaskan. Salah satu contoh hasil belajar ranah
kognitif pada jenjang pemahaman ini misalnya: Peserta didik atas pertanyaan
guru dapat menguraikan sebuah jawaban dalam secara lancar dan jelas.
·
Penerapan (application)
Penerapan
adalah kesanggupan seseorang untuk menerapkan atau menggunakan ide-ide umum,
tata cara ataupun metode-metode, prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-teori dan
sebagainya, dalam situasi yang baru dan kongkret. Penerapan ini adalah
merupakan proses berfikir setingkat lebih tinggi ketimbang pemahaman. Dengan
bantuan media komputer dapat mempermudah mengaplikasikan suatu yang dapat
digunakan dalam dunia nyata menggunakan visualisasi yang ada pada komputer.
Salah satu contoh hasil belajar kognitif jenjang penerapan misalnya: Peserta
didik mampu memikirkan tentang penerapan konsep pembuatan suatu program atau
software dalam penerapannya di dunia nyata.
· Analisis
(analysis)
Analisis
adalah kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan suatu bahan atau
keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan di
antara bagian-bagian atau faktor-faktor yang satu dengan faktor-faktor lainnya.
Jenjang analisis adalah setingkat lebih tinggi ketimbang jenjang aplikasi.
Dengan bantuan media komputer dapat mempermudah menganalisis sesuatu dengan
menggunakan visualisasi yang ada pada komputer. Contoh peserta didik dapat
merenung dan memikirkan dengan baik tentang sesuatu menurut apa yang telah ia
simpulkan dari hasil belajar untuk di terapkan dalam dunia nyata.
· Sintesis
(syntesis)
Sintesis
adalah kemampuan berfikir yang merupakan kebalikan dari proses berfikir
analisis. Sisntesis merupakan suatu proses yang memadukan bagian-bagian atau
unsur-unsur secara logis, sehingga menjelma menjadi suatu pola yang yang
berstruktur atau bebrbentuk pola baru. Jenjang sintesis kedudukannya setingkat
lebih tinggi daripada jenjang analisis. Dengan bantuan media komputer
dapat mempermudah mensintesis sesuatu dengan menggunakan visualisasi yang ada
pada computer Salah satu hasil belajar kognitif dari jenjang sintesis ini
adalah: peserta didik dapat menulis suatu karya ilmiah.
·
Penilaian/penghargaan/evaluasi (evaluation)
Penilian/evaluasi
disini merupakan kemampuan seseorang untuk membuat pertimbanganterhadap suatu
kondisi, nilai atau ide, misalkan jika seseorang dihadapkan pada beberapa
pilihan maka ia akan mampu memilih satu pilihan yang terbaik sesuai dengan
patokan-patokan atau kriteria yang ada. Dengan bantuan media komputer dapat
mempermudah suatu evaluasi sesuatu dengan menggunakan visualisasi yang ada pada
computer Salah satu contoh hasil belajar kognitif jenjang evaluasi adalah:
peserta didik mampu menimbang-nimbang baik dan buruknya tentang manfaat yang
dapat dipetik dari proses belajar.
Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan
keterampilan (skill) tau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima
pengalaman belajar tertentu. Ranah psikomotor adalah ranah yang berhubungan
dengan aktivitas fisik, misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul, dan
sebagainya. Hasil belajar psikomotor ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari
hasil belajar kognitif (memahami sesuatu) dan dan hasil belajar afektif (yang
baru tampak dalam bentuk kecenderungan-kecenderungan berperilaku). Wujud
nyata dari hasil psikomotor yang merupakan kelanjutan dari hasil belajar
kognitif afektif itu adalah :
·
Peserta didik bertanya kepada pendidik melalui dunia
maya/internet contohnya chatting.
·
Peseta didik mencari dan membaca buku-buku, majalah-majalah atau
brosur-brosur, surat kabar yang membahas tentang materi pelajaran menggunakan
bantuan media internet sebagai sumbernya.
·
Peserta didik dapat memberikan penejelasan kepada teman-teman
sekelasnya di sekolah, atau kepada adik-adiknya di rumah atau kepada anggota
masyarakat lainnya sutu materi pelajaran.
Ranah
psikomotor berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannya melalui
keterampilan manipulasi yang melibatkan otot dan kekuatan fisik. Ranah
psikomotor adalah ranah yang berhubungan aktivitas fisik, misalnya; menulis,
memukul, melompat dan lain sebagainya. Dengan menerapkan pembelajaran komputer
menggunakan media seperti jaringan, jaringan internet dapat mempermudah proses
pembelajaran teknik informatika yang dapat mengembangkan psikomotorik.
C.
FAKTOR-FAKTOR
PENDUKUNG TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENDIDKAN
Teknologi informasi yang merupakan bahan pokok dari e-learning
itu sendiri berperan dalam menciptakan pelayanan yang cepat, akurat, teratur,
akuntabel dan terpecaya. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut maka ada
beberapa factor yang mempengaruhi teknologi informasi yaitu:
· Infrastruktur
Maksud dari faktor diatas adalah agar teknologi
informasi dapat berkembang dengan pesat, pertama dibutuhkan infrastruktur yang
memungkinkan akses informasi di manapun dengan kecepatan yang mencukupi.
·
Sumber Daya Manusia
Faktor SDM menuntut ketersediaan human brain yang
menguasai teknologi tinggi.
·
Kebijakan
Faktor kebijakan menuntut adanya kebijakan berskala
makro dan mikro yang berpihak pada pengembangan teknologi informasi jangka
panjang.
·
Finansial
Faktor finansial membutuhkan adanya sikap positif dari
bank dan lembaga keuangan lain untuk menyokong industri teknologi informasi.
·
Konten dan Aplikasi
Faktor konten dan aplikasi menuntut adanya informasi
yang disampaikan pada orang, tempat, dan waktu yang tepat serta ketersediaan
aplikasi untuk menyampaikan konten tersebut dengan nyaman pada penggunanya.
Bishop G. meramalkan bahwa pendidikan masa mendatang
akan bersifat luwes (flexible), terbuka, dan dapat diakses oleh siapapun
juga yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis, usia, maupun pengalaman
pendidikan sebelumnya. Mason R. berpendapat bahwa pendidikan mendatang akan
lebih ditentukan informasi interaktif, seperti CD-ROM Multimedia, dalam
pendidikan secara bertahap menggantikan TV dan Video. Dengan adanya
perkembangan teknologi informasi dalam bidang pendidikan, maka pada saat ini
sudah dimungkinkan untuk diadakan belajar jarak jauh dengan menggunakan media
internet untuk menghubungkan antara mahasiswa dengan dosennya, melihat nilai
mahasiswa secara online, mengecek keuangan, melihat jadwal kuliah, mengirimkan
berkas tugas yang diberikan dosen dan sebagainya, semuanya itu sudah dapat
dilakukan.
D. DAMPAK
POSITIF DAN NEGATIF DALAM PENDIDIKAN
Dampak Positif Teknologi
Informasi dan Komunikasi di Bidang Pendidikan
Beberapa dampak positif dari Teknologi
Informasi dan Komunikasi dalam bidang pendidikan, antara lain:
1.
Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah
di akses untuk kepentingan pendidikan.
2.
Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan
adanya inovasi e-learning yang semakin memudahkan proses pendidikan.
3.
Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya
kelas virtual atau kelas yang berbasis teleconference yang tidak
mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.
4.
Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan
akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem TIK.
5.
Munculnya media massa, khususnya media elektronik
sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan.
6.
Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang
memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi
terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi
yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat
abstrak.
7.
Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka. Dengan
kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan
guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos, internet dan lain-lain.
8.
Mengurangi ketertinggalan dalam pemanfaatan TIK dalam
pendidikan dibandingkan dengan negara berkembang dan negara maju lainnya.
9.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui
pengembangan dan pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi.
10. TIK sebagai
sistem pendukung keputusan dalam dunia pendidikan. Guru meningkatkan
kompetensinya pada berbagai bidang ilmu dan profil institusi pendidikan
diketahui oleh pemerintah.
11. Berbagi
hasil penelitian, hasil penelitian yang dimuat dalam internet akan mudah
dimanfaatkan orang lain disegala penjuru dunia dengan cepat.
12. Konsultasi
dengan pakar, konsultasi dangan para ahli dibidangnya dapat dilakukan dengan
mudah walaupun ahli tersebut berada ditempat yang sangat jauh.
13. Perpustakaan
online, perpusatakaan online adalah perpustakaan dalam bentuk digital.
14. Diskusi
online. Diskusi online adalah diskusi yang dilakukan melalui internet.
15. Kelas
online. Aplikasi kelas online dapat digunakan untuk lembaga-lembaga pendidikan
jarak jauh, seperti universitas dan sekolah-sekolah terbuka.
16. “Computer
Aided Instruction” telah terlihat sedikit meningkatkan kinerja siswa pada
pilihan ganda, pengujian standar di beberapa daerah. Computer Aided (atau
Assisted) Instruksi (CAI), yang umumnya mengacu kepada siswa belajar mandiri
atau tutorial pada PC, telah terbukti sedikit meningkatkan nilai tes siswa
dalam membaca dan keterampilan matematika ataupun pelajaran yang lainnya,
meskipun apakah peningkatan tersebut berkorelasi dengan perbaikan nyata pada
pembelajaran siswa.
17. TIK yang
digunakan dalam mata pelajaran sekolah yang berbeda. Penggunaan TIK untuk
simulasi dan pemodelan dalam sains dan matematika telah terbukti efektif,
karena memiliki pengolah kata dan perangkat lunak komunikasi (e-mail) dalam
pengembangan bahasa siswa dan kemampuan komunikasi.
18. Akses luar
sekolah mempengaruhi kepercayaan pengguna. Siswa yang menggunakan komputer
di rumah juga menggunakan komputer di sekolah lebih sering dan lebih percaya
diri daripada siswa yang tidak memiliki akses di rumah mereka.
Dampak
Negatif Teknologi Informasi dan Komunikasi di Bidang Pendidikan
Ada biaya besar yang terlibat
diantara siswa miskin dan pendidikan yang dapat berakhir menjadi kerugian. Hal
ini sering disebut sebagai faktor dalam kesenjangan digital. Beberapa dampak
negatif yang ditimbulkan dari Teknologi Informasi da Komunikasi dalam bidang
pendidikan antara lain:
- Kemajuan TIK juga akan semakin mempermudah terjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan.
- Walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah sistem tanpa celah, akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal.
- Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (short span of attention).
- Kerahasiaan alat tes semakin terancam Program tes inteligensi seperti tes Raven, Differential Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk. Implikasi dan permasalahan ini adalah tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan kecepatan pembocoran melalui internet tersebut.
- Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindakan kriminal. Kita tahu bahwa kemajuan di bidang pendidikan juga mencetak generasi yang e-book berpengetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang rendah. Contohnya dengan ilmu computer yang tinggi maka orang akan berusaha menerobos system perbangkan dan lain-lain.
- Tidak menjadikan TIK sebagai media atau sarana satu-satunya dalam pembelajaran, misalnya kita tidak hanya mendownload, tetapi masih tetap membeli buku-buku cetak, tidak hanya berkunjung ke digital library, namun juga masih berkunjung ke perpustakaan.
- Mempertimbangkan pemakaian TIK dalam pendidikan, khususnya untuk anak di bawah umur yang masih harus dalam pengawasan ketika sedang melakukan pembelajaran dengan TIK. Analisis untung ruginya pemakaian.
- Mahasiswa dan kadang-kadang guru, bisa kecanduan aspek teknologi, bukan isi pelajaran. Hanya karena topik dapat diajarkan melalui TIK, tidak berarti bahwa itu diajarkan secara efektif via TIK. Bahkan jika subjek dapat diajarkan secara efektif melalui TIK, dan ada uang yang tersedia, itu tidak selalu berarti bahwa selalu ada keuntungan untuk itu . Ada banyak studi atau kajian yang dilakukan untuk mencari dan melihat apakah penggunaan TIK dapat meningkatkan pembelajaran .
- Perlu untuk tujuan yang jelas. TIK dipandang kurang efektif (atau tidak efektif) ketika tujuan untuk mereka gunakan tidak jelas. Seperti menggunakan internet untuk mencari video porno ketika menggunakan computer di sekolah
Daftar Pustaka
Endang Mulyatiningsih.(2010). Pembelajaran Aktif, Kreatif,Inovatif, dan Menyenangkan (PAIKEM). Jakarta: Ditjen PMPTK
https://arassh.wordpress.com/2013/03/22/konsep-dasar-pembelajaran-2/ (Diakses pada tanggal 11 April 2018)
http://fiyaphyong.blogspot.co.id/2010/10/peranan-komputer-sebagai-media.html (Diakses pada tanggal 11 April 2018)
http://pendidikandasar12.blogspot.co.id/2015/11/bab-i-pendahuluan-1.html (Diakses pada tanggal 10 April 2018)
http://srimulya25.blogspot.co.id/2015/11/konsep-dasar-pembelajaran.html (Diakses pada tanggal 10 April 2018)